MAKALAH
DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN
TERHADAP KESEHATAN
TERHADAP KESEHATAN
Dosen : Danang
Setiawan, S.Pd.
Disusun Oleh :
1. DWI HENI UNTARI 11144600041
2. ERMA CANDRASARI 11144600057
3. RINA ARIYANI 11144600058
4. PRADIKTA YOGA TAMI 11144600063
5. FITRI NURHIDAYAH 11144600064
KELAS A2-11
PROGRAM STUDI S1-PGSD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2011
MOTTO :
“Belum berhasil bukan berarti gagal,
tetapi tidak mau berusaha untuk berhasil itulah yang disebut gagal”
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberi kita taufiq
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para
sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang
terang benderang.
Didalam
penyusunan makalah ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Danang Setiawan, S.Pd. selaku guru dan pembimbing kami beserta semua pihak
yang telah membantu didalam proses penyusunan makalah ini.
Kami
menyadari didalam makalah ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu dengan rendah
hati kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Dan kami mengharap
makalah ini dapat bermanfaat umumnya bagi para pembaca dan khususnya bagi
penulis sendiri.
Yogyakarta, Oktober 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................. i
MOTTO................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................................. iii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A.
Latar Belakang ............................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah........................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 4
A.
Lingkungan dan Kesehatan............................................................. 4
B.
Pengaruh Tidak Langsung Terhadap Kesehatan............................ 10
C.
Pengaruh Langsung Terhadap Kesehatan...................................... 10
BAB III PENUTUP........................................................................................... 12
A.
Kesimpulan................................................................................... 12
B.
Saran............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kualitas lingkungan yang baik merupakan salah satu modal
dasar penting bagi terlaksananya pembangunan yang berkelanjutan. Kualitas
lingkungan berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat lokal, Penduduk yang
bekerja serta yang berkunjung ke daerah tersebut. Banyak aktivitas manusia yang
memiliki dampak buruk terhadap kualitas lingkungan karena pengelolaan sampah
dan limbah yang kurang baik, kepedulian masyarakat yang rendah terhadap
kebersihan lingkungan, penggunaan yang semakin meningkat bahan-bahan yang tidak
mampu didegradasi oleh alam serta bahan xenobiotik lain yang berdampak serius
terhadap kualitas lingkungan. Peningkatan jumlah dan penggunaan kendaraan
pribadi dan kendaraan yang tidak laik jalan serta operasi industri yang
berpengelolaan buruk merupakan penyebab penting lain menurunnya kualitas
lingkungan. Perencanaan tata ruang dan wilayah yang tidak mempedulikan kaidah
pelestarian lingkungan, kelemahan birokrasi, penegakan hukum dan kelembagaan
juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi kualitas lingkungan.
Pengetahuan tentang hubungan antara jenis lingkungan sangat
penting agar dapat menanggulangi permasalahan lingkungan secara terpadu dan
tuntas. Dewasa ini lingkungan hidup sedang menjadi perhatian utama masyarakat
Indonesia dan masyarakat dunia umumnya. Meningkatnya perhatian masyarakat mulai
menyadari akibat-akibat yang ditimbulkan dan kerusakan lingkungan hidup.
Sebagai contoh apabila ada penumpukan sampah di kota maka permasalahan ini
diselesaikan dengan cara mengangkut dan membuangnya ke lembah yang jauh dari
pusat kota, maka hal ini tidak memecahkan permasalahan melainkan menimbulkan
permasalahan seperti pencemaran air tanah, udara, bertambahnya jumlah lalat,
tikus dan bau yang merusak, pemandangan yang tidak mengenakkan.
Akibat buruknya interaksi antara lingkungan dan manusia
yang akhirnya menderita adalah kesehatan manusia. Interaksi manusia dengan
lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang wajar dan terlaksana sejak
manusia itu dilahirkan sampai akhir hidupnya. Hal ini membutuhkan daya dukung
lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Masalah lingkungan hidup sebenarnya
sudah ada sejak dahulu, masalah lingkungan hidup bukanlah masalah yang hanya
dimiliki atau dihadapi oleh negara-negara maju ataupun negara-negara miskin,
tapi masalah lingkungan hidup adalah sudah merupakan masalah dunia dan masalah
kita semua. Keadaan ini ternyata menyebabkan kita berpikir bahwa pengetahuan
tentang hubungan antara jenis lingkungan ini sangat penting agar dapat menanggulangi
permasalahan lingkungan secara terpadu dan tuntas. Masalah lingkungan hidup
merupakan kenyataan yang harus dihadapi, kegiatan pembangunan terutama di
bidang industri yang banyak menimbulkan dampak negatif merugikan masyarakat.
Masalah lingkungan hidup adalah merupakan masalah yang
komplek dan harus diselesaikan dengan berbagai pendekatan multidisipliner.
Industrialisasi merupakan conditio sine quanon (efek samping)
keberhasilan pembangunan untuk memacu laju pertumbuhan ekonomi, akan tetapi
industrialisasi juga mengandung resiko lingkungan. Oleh karena itu munculnya
aktivitas industri di suatu kawasan mengundang kritik dan sorotan masyarakat.
Yang dipermasalahkan adalah dampak negatif limbahnya yang diantisipasikan
mengganggu kesehatan lingkungan.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat ditetapkan rumusan
masalah sebagai berikut :
1)
Bagaimana dampak kerusakan lingkungan terhadap kesehatan
manusia ?
2)
Bagaimana upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi
dampak kerusakan lingkungan terhadap kesehatan manusia?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Lingkungan Dan Kesehatan
Kemampuan manusia untuk mengubah atau memodifikasi kualitas
lingkungannya tergantung sekali pada taraf sosial budayanya. Masyarakat yang
masih primitif hanya mampu membuka hutan secukupnya untuk memberi perlindungan
pada masyarakat.
Sebaliknya, masyarakat yang sudah maju sosial budayanya
dapat mengubah lingkungan hidup sampai taraf yang irreversible. Perilaku
masyarakat ini menentukan gaya hidup tersendiri yang akan menciptakan lingkungan
yang sesuai dengan yang diinginkannya mengakibatkan timbulnya penyakit juga
sesuai dengan perilakunya tadi. Dengan demikian eratlah hubungan antara
kesehatan dengan sumber daya sosial ekonomi.
WHO menyatakan “Kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh
secara fisik, mental dan sosial serta bukan hanya merupakan bebas dari
penyakit”. Dalam Undang-Undang No. 9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Kesehatan.
Dalam Bab 1, Pasal 2 dinyatakan bahwa “Kesehatan adalah meliputi kesehatan
badan (somatik), rohani (jiwa) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas
dari penyakit, cacat dan kelemahan”.
Definisi ini memberi arti yang sangat luas pada kata
kesehatan. Masyarakat adalah terdiri dari individu-individu manusia yang
merupakan makhluk biologis dan makhluk sosial didalam suatu lingkungan hidup
(biosfir). Sehingga untuk memahami masyarakat perlu mempelajari kehidupan
biologis bentuk interaksi sosial dan lingkungan hidup. Dengan demikian
permasalahan kesehatan masyarakat merupakan hal yang kompleks dan usaha pemecahan
masalah kesehatan masyarakat merupakan upaya menghilangkan penyebab-penyebab
secara rasional, sistematis dan berkelanjutan.
Pada pelaksanaan analisis dampak lingkungan maka kaitan
antara lingkungan dengan kesehatan dapat dikaji secara terpadu artinya
bagaimana pertimbangan kesehatan masyarakat dapat dipadukan kedalam analisis
lingkungan untuk kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan yang berwawasan
lingkungan. Manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya lebih baik,
walaupun aktivitas manusia membuat rona lingkungan menjadi rusak. Hal ini tidak
dapat disangkal lagi kualitas lingkungan pasti mempengaruhi status kesehatan
masyarakat. Dari studi tentang kesehatan lingkungan tersirat informasi bahwa
status kesehatan seseorang dipengaruhi oleh faktor hereditas, nutrisi,
pelayanan kesehatan, perilaku dan lengkungan.
Menurut paradigma Blum tentang kesehatan dari lima faktor
itu lingkungan mempunyai pengaruh dominan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi
status kesehatan seseorang itu dapat berasal dari lingkungan pemukiman,
lingkungan sosial, lingkungan rekreasi, lingkungan kerja. Keadaan kesehatan
lingkungan di Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapat perhatian,
karena menyebabkan status kesehatan masyarakat berubah seperti : Peledakan
penduduk, penyediaan air bersih, pengolahan sampah, pembuangan air limbah
penggunaan pestisida, masalah gizi, masalah pemukiman, pelayanan kesehatan,
ketersediaan obat, populasi udara, abrasi pantai, penggundulan hutan dan banyak
lagi permasalahan yang dapat menimbulkan satu model penyakit. Jumlah penduduk
yang sangat besar 19.000 juta harus benar-benar ditangani.
Masalah pemukiman sangat penting diperhatikan. Pada saat
ini pembangunan di sektor perumahan sangat berkembang, karena kebutuhan yang
utama bagi masyarakat. Perumahan juga harus memenuhi syarat bagi kesehatan baik
ditinjau dari segi bangungan, drainase, pengadaan air bersih, pengolahan sampah
domestik uang dapat menimbulkan penyakit infeksi dan ventilasi untuk
pembangunan asap dapur. Perilaku pola makanan juga mengubah pola penyakit yang
timbul di masyarakat. Gizi masyarakat yang sering menjadi topik pembicaraan
kita kekurangan karbohidrat, kekurangan protein, kekurangan vitamin A dan
kekurangan Iodium.
Di Indonesia sebagian besar penyakit yang didapat berhubungan
dengan kekurangan gizi. Ada yang kekurangan kuantitas makanan saja (Maramus),
tapi seringkali juga kualitas kurang (Kwashiorkor). Sebagian besar penyakit
yang didapat berhubungan dengan kekurangan gizi terutama terdapat pada
anak-anak. Industrialisasi pada saat ini akan menimbulkan masalah yang baru,
kalau tidak dengan segera ditanggulangi saat ini dengan cepat.
Lingkungan industri merupakan salah satu contoh lingkungan
kerja. Walaupun seorang karyawan hanya menggunakan sepertiga dari waktu
hariannya untuk melakukan pekerjaan di lingkungan industri, tetapi pemaparan
dirinya di lingkungan itu memungkinkan timbulnya gangguan kesehatan dengan
resiko trauma fisik gangguan kesehatan morbiditas, disabilitas dan mortalitas.
Dari studi yang pernah dilakukan di Amerika Serikat oleh
The National Institute of Occupational Safety and Health pada tahun 1997
terungkap bahwa satu dari empat karyawan yang bekerja di lingkungan industri
tersedia pada bahan beracun dan kanker. Lebih dari 20.000.000 karyawan yang
bekerja di lingkungan industri setiap harinya menggarap bahan-bahan yang
diketahui mempunyai resiko untuk menimbulkan kanker, penyakit paru, hipertensi
dan gangguan metabolisme lain. Paling sedikit ada 390.000 kasus gangguan
kefaalan yang terinduksi oleh dampak negatif lingkungan industri dan 100.000
kematian karena sebab okupasional dilaporkan setiap tahun.
Indonesia saat ini mengalami transisi dapat terlihat dari
perombakan struktur ekonomi menuju ekonomi industri, pertambahan jumlah
penduduk, urbanisasi yang meningkatkan jumlahnya, maka berubahlah beberapa
indikator kesehatan seperti penurunan angka kematian ibu, meningkatnya angka
harapan hidup (63 tahun) dan status gizi. Jumlah penduduk terus bertambah, cara
bercocok tanam tradisional tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat.
Dengan kemampuan daya pikir manusia, maka manusia mulai
menemukan mesin-mesin yang dapat bekerja lebih cepat dan efisien si dari tenaga
manusia. Peristiwa ini mulai dikenal dengan penemuan mesin uap oleh James Watt.
Fase industri ini menimbulkan dampak yang sangat menyolok selain kemakmuran
yang diperoleh juga eksploitasi tenaga kerja, kecelakaan kerja, pencemaran
lingkungan, penyakit, wabah. Pencemaran udara yang disebabkan industri dapat
menimbulkan asphyxia dimana darah kekurangan oksigen dan tidak mampu melepas CO2
disebabkan gas beracun besar konsentrasinya didalam atmosfir seperti CO2,
H2S, CO, NH3, dan CH4. Kekurangan ini bersifat
akurat dan keracunan bersifat sistemik penyebab adalah timah hitam, Cadmium,
Flour dan insektisida.
Pengaruh air terhadap kesehatan dapat menyebabkan penyakit
menular dan tidak menular. Perkembangan epidemiologi menggambarkan secara
spesifik peran lingkungan dalam terjadinya penyakit dan wabah. Lingkungan
berpengaruh pada terjadinya penyakit umpamanya penyakit malaria karena udara
jelek dan tinggal di sekitar rawa-rawa. Orang beranggapan bahwa penyakit
malaria terjadi karena tinggal pada rawa-rawa padahal nyamuk yang bersarang di
rawa menyebabkan penyakit malaria.
Dipandang dari segi lingkungan kesehatan, penyakit terjadi
karena interaksi antara manusia dan lingkungan. Manusia memerlukan daya dukung
unsur-unsur lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Udara, air, makanan,
sandang, papan dan seluruh kebutuhan manusia harus diambil dari lingkungannya.
Akan tetapi proses interaksi manusia dan lingkungannya ini tidak selalu
mendapat untuk, kadang-kadang merugikan. Begitu juga apabila makanan atau
minuman mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan. Zat tersebut dapat berupa
racun asli ataupun kontaminasi dengan mikroba patogen atau bahan kimia sehingga
terjadinya penyakit atau keracunan. Hal ini merupakan hubungan timbal balik
antara aktivitas manusia dengan lingkungannya. Jadi di alam ini terdapat faktor
yang menguntungkan manusia (eugenik) dan yang merugikan (disgenik).
Usaha-usaha dibidang kesehatan lingkungan ditujukan untuk
meningkatkan daya guna faktor eugenik dan mengurangi peran atau mengendalikan
faktor disgenik. Secara naluriah manusia memang tidak dapat menerima kehadiran
faktor disgenik didalam lingkungan hidupnya, oleh karena itu kita selalu
berusaha memperbaiki keadaan sekitarnya sesuai dengan kemampuannya. Sejalan
dengan perkembangan ilmu dan teknologi, lingkungan hidup akan berubah pula
kualitasnya.
Perubahan kualitas lingkungan akan selalu terjadi sehingga
lingkungan selalu berada dalam keadaan dinamis. Hal ini disertai dengan
meningkatnya pertumbuhan industri di segala bidang. Perubahan kualitas
lingkungan yang cepat ini merupakan tantangan bagi manusia untuk menjaga fungsi
lingkungan hidup agar tetap normal sehingga daya dukung kelangsungan hidup di
bumi ini tetap lestari dan kesehatan masyarakat tetap terjamin. Oleh karenanya
perlu ditumbuhkan strategi baru untuk dapat meningkatkan dan memelihara
kesehatan masyarakat yakni setiap aktivitas harus :
a.
Didasarkan atas kebutuhan manusia.
b.
Ditujukan pada kehendak masyarakat.
c.
Direncanakan oleh semua pihak yang berkepentingan.
d.
Didasarkan atas prinsip-prinsip ilmiah.
e.
Dilaksanakan secara manusiawi.
Pada analisis dampak lingkungan yang merupakan pengkajian
akan kemungkinan timbulnya perubahan lingkungan yang terjadi akibat
kegiatan/proyek. Perubahan-perubahan lingkungan yang mencakup komponen biofisik
dan sosio ekonomi dan melibatkan komponen dampak kesehatan masyarakat yang berada
di sekitar proyek.
B.
Pengaruh Tidak Langsung Terhadap Kesehatan
Pengaruh lingkungan terhadap kesehatan ada dua cara positif
dan negatif. Pengaruh positif, karena didapat elemen yang menguntungkan hidup
manusia seperti bahan makanan, sumber daya hayati yang diperlukan untuk
meningkatkan kesejahteraannya seperti bahan baku untuk papan, pangan, sandang,
industri, mikroba dan serangga yang berguna dan lain-lainnya.
Ada pula elemen yang merugikan seperti mikroba patogen,
hewan dan tanaman beracun, hewan berbahaya secara fisik, vektor penyakit dan
reservoir penyebab dan penyebar penyakit. Secara tidak langsung pengaruhnya
disebabkan elemen-elemen didalam biosfir banyak dimanfaatkan manusia untuk
meningkatkan kesejahteraannya. Semakin sejahtera manusia, diharapkan semakin
naik pula derajat kesehatannya. Dalam hal ini, lingkungan digunakan sebagai
sumber bahan mentah untuk berbagai kegiatan industri kayu, industri meubel,
rotan, obat-obatan, papan, pangan, fermentasi dan lain-lainnya.
C.
Pengaruh Langsung Terhadap Kesehatan
Pengaruh langsung terhadap kesehatan disebabkan :
a.
Manusia membutuhkan sumber energi yang diambil dari
lingkungannya yakni makanan. Makanan yang harus tersedia sangat besar untuk
kebutuhan manusia di dunia disamping masalah distribusi.
b.
Adanya elemen yang langsung membahayakan kesehatan secara
fisik seperti beruang, harimau, ular dan lain-lain.
c.
Adanya elemen mikroorganisme yang dapat menyebabkan
penyakit (patogen). Mikroba ini digolongkan kedalam berbagai jenis seperti
virus, ricketssia, bakteri, protozoa, fungi dan metazoa.
d.
Adanya vektor yakni serangga penyebar penyebab penyakit dan
reservoir agent penyakit. Vektor penyakit yang memegang peranan penting dalam
penyebaran penyakit nyamuk, lalat, kutu, pinjal dan tungau.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Lingkungan yang perlu dilestarikan supaya diperoleh keadaan
yang seimbang antara manusia. Begitu banyak dampak yang ditimbulkan jika kita
tidak memperhatikan keseimbangan alam yang digunakan sebagai tempat kehidupan.
Dampak negatif yang muncul berupa penyakit yang merugikan pada manusia seperti
penyakit pernafasan, diare, kholera, thyphus, dysentri, polio, ascariasis dan
lain-lain. Dampak positif lingkungan terhadap kesehatan memperoleh sumber
energi untuk kebutuhan hidup. Untuk pencegahan penyakit perlu dilakukan
sanitasi terhadap lingkungan air, udara dan tanah, khususnya pengelolaan air
minum dan air buangan secara terpadu.
B.
Saran
Dari penjelasan yang disampaikan pada bab-bab terdahulu
maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut :
1.
Kepada pemerintah agar lebih memperhatikan perencanaan tata
ruang perkotaan dan lingkungan hidup masyarakat, agar tidak terjadi tumpang
tindih antara fungsi tata ruang, fungsi estetika lingkungan, dan fungsi
kesehatan lingkungan.
2.
Kepada masyarakat luas agar lebih memperhatikan lingkungan
di sekitar tempat tinggal mereka agar terhindar dari penyakit-penyakit yang
membahayakan lingkungan akibat pencemaran.
DAFTAR PUSTAKA
www.id.wikipedia.org./wiki/berkas/kesehatan_lingkungan. Kesehatan
Lingkungan. diakses Pebruari 2008.
Juli Soemirat Slamet. 1996. Kesehatan lingkungan.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Suratno, F. 1990. Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar